Sekarang ini untuk mendapatkan pemasukan tidak hanya bersumber dari pekerjaan utama saja.
Selain melakukan bisnis, pekerjaan sampingan atau side job, bahkan investasi bisa dilakukan untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Dengan kemudahan teknologi, saat ini semua orang bisa belajar memulai investasi dengan mudah.
Mengutip laman resmi Kementerian Keuangan, investasi juga disebut dengan aktivitas penanaman modal, baik uang atau aset berharga.
Daftar 11 Sekolah Kedinasan di Bawah Kementerian, Berikut Alamat dan Program Studi Namun apa sebenarnya pengertian investasi selengkapnya? Apa saja jenis dan contohnya? Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
Mengutip dari buku “Cara Benar Mencapai Puncak Kemakmuran Finansial” oleh Sawidji Widioatmodjo, definisi ilmiah dari investasi menurut beberapa ahli adalah: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Pasca Status Pandemi Berakhir, Begini Kata Ekonom – Menurut Sharpe (1993), investasi adalah mengorbankan aset yang dimiliki saat ini guna mendapatkan aset di masa mendatang dengan jumlah yang lebih besar.
– Menurut Jones (2004), investasi adalah komitmen menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama beberapa waktu di masa mendatang.
– Reilly dan Brown (1994) mendefinisikan investasi sebagai komitmen mengikatkan aset saat ini untuk beberapa periode waktu di masa depan agar mendapatkan hasil yang bisa mengompensasi pengorbanan investor seperti: keterikatan aset pada waktu tertentu, tingkat inflasi, serta ketidaktentuan penghasilan di masa depan.
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan jika ingin melakukan investasi harus ada unsur ketersediaan dana atau aset saat ini, kemudian juga harus berkomitmen mengikatkan dana tersebut pada objek investasi (baik tunggal atau portofolio) untuk beberapa periode di masa mendatang.
Jenis – jenis investasi bisa dibedakan berdasarkan jangka waktunya.
Berikut penjelasannya: 1.
Investasi Jangka Panjang Investasi ini dilakukan dalam jangka waktu lebih dari 6 tahun dan biasanya akan lebih cocok untuk Anda yang memiliki rencana jangka panjang.
Contohnya untuk kebutuhan pensiun, pendidikan anak dan lainnya.
Selain itu, jenis investasi ini memiliki return atau hasil kembali yang lebih tinggi.
Untuk jenis instrumennya sendiri ada beberapa contohnya seperti: Selanjutnya: 2.
Investasi Jangka Menengah…